Hadapi PON Ke 21, KONI PBD Gelar Pelatihan Pratama Masseur

SORONG.SorongPos.Com,-Bertempat diruang rapat lantai dua kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Papua Barat Daya (KONI PBD),Jumat (26/4) digelar Pelatihan Pratama Masseur yang secara resmi dibuka oleh Ketua Harian KONI PBD Abubakar Gusti, SE mewakili Ketua Umum KONI PBD.

Saat ditemui media ini Abubakar Gusti menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan hanya untuk melanjutkan kegiatan program kerjasama yang telah dilakukan Pemprov PBD melalui Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Universitas Muhamadyah (Unimuda).

” Jadi ini dilakukan untuk melaksanakan apa yang telah dilakukan sebelumnya. Teman -teman yang ikuti kegiatan ini juga telah mengikuti kegiatan pelatihan nasional yang dilaksanakan pada Unimuda. Setelah selesai diberikan tambahan materi oleh Retno selaku penanggung jawab daripada kegiatan tersebut,” akunya.

Lebih lanjut Abubakar Gusti yang kerap disapa dengan nama ABG ini menegaskan, kegiatan pelatihan Pratama Masseur agar para peserta lebih siap lagi pada saat menangani atlit dari Papua Barat Daya pelaksanaan pelatda maupun PON nantinya.

Kata ABG pelatihan massage ini berbeda dengan massage pada umumnya yakni massage olahraga. Disaat mereka akan menangani atlit yang mengalami cedera saat berlatih maupun bertanding yang tentunya membutuhkan penanganan khusus.

” Karena ini sudah menyangkut anatomi tubuh, jangan sampai penanganan yang salah. Akibatnya cedera atlit lebih parah. Tapi yang lebih jelas disampaikan Retno selaku penyelenggara,” bebernya. Sementara itu Wahyu Retno Widiyaningsih S.Pd. AIFMO-P saat ditemui menjelaskan, walau ini merupakan provinsi yang baru dan juga KONI PBD masih baru juga. Akan tetapi pembinaan dan manajemen yang sangat baik dan peka terhadap sesuatu perubahan.

Menurutnya dengan kegiatan yang dilakukan, jika dilihat pada lapangan tidak terlalu spesifik. Namun berkat dukungan antusias jajaran pengurus KONI. Dikatakan juga keikutsertaan dalam PON Sumut dan Aceh. Dimana KONI PBD ikut dalam 13 cabang olahraga, dengan demikian Masseur telah disiapkan masing-masing cabang olahraga.

” Pelatihan ini dilakukan supaya Masseur ini tahu akan tugas mereka. Tentunya sesuai dengan SOP. Jadi masseur yang sudah terlatih pada lewel 1 nasional yang telah dilaksanakan bersama Profara bersama Universitas di Jakarta. Jadi saat ini kita lakukan kegiatan lanjutan saja,” urainya

Lebih jauh Retno menjelaskan bahwa mereka yang mendapatkan pelatihan. Bukan untuk menangani atlit yang mengalami cedera berat. Akan tetapi lebih diutamakan untuk mengantisipasi. Dicontohkan pula pada cabang olahraga Sambo, misalnya atlit mengalami cedera saat terjatuh. Dimana Masseur harus tahu cara penanganan yang baik dan tepat. Kemudian masseur ini khusus menangani cedera sendiri dan otot saja.

“Tapi kalau cedera parah misalnya patah dan keluar daerah akibat tanding dan sebagainya. Itu sudah kompleks dan dianjurkan untuk diserahkan penanganannya kepada pihak medis,” tegasnya. (boy)

Share this Post